Pendaftaran Mahasiswa Baru Prodi ‘Idad Lughowy LIPIA Jakarta Tahun Ajaran 1440 / 1441 Hijriyah

*Pendaftaran Mahasiswa Baru Prodi ‘Idad Lughowy LIPIA Jakarta Tahun Ajaran 1440 / 1441 Hijriyah*

*๐Ÿ—“Waktu Pendaftaran :*
Selasa, 14 Jumadil Akhir 1440 H / 19 Februari 2019 M sampai dengan Rabu, 3 Rajab 1440 H / 10 Maret 2019 M.

*๐ŸŒLink Pendaftaran :*
idad.lipia.org
Link syarat pendaftaran : idad.lipia.org/?hal=informasi

*๐Ÿ—ƒSyarat Diterima :*

1. Pendaftar harus berkewarganegaraan Indonesia.
2. Nilai ijazah SMA/sederajat mininal 80.
3. Pernah mengenyam pendidikan SMA/sederajat tidak kurang dari 3 tahun.
4. Ijazah SMA/sederajat tidak lebih dari 2 tahun.
5. Memiliki kemampuan dasar membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Arab.
6. Lulus tes interview yang diselenggarakan LIPIA.
7. Memiliki kelakuan yang baik.
8. Sehat secara jasmani.
9. Fokus mendedikasikan waktunya untuk kuliah.
10. Tidak pernah berstatus sebagai mahasiswa LIPIA sebelumnya.

*๐Ÿ“Berkas yang Dibutuhkan :*

1. Fotocopy ijazah SMA/sederajat dan transkip nilai yang sudah dilegalisir beserta yang aslinya untuk pengecekan bila sudah diterima menjadi mahasiswa LIPIA.
2. Fotocopy KTP beserta menyertakan yang aslinya untuk pengecekan bila sudah diterima menjadi mahasiswa LIPIA.
3. Surat keterangan sehat yang menyatakan sang pendaftar terbebas dari penyakit berbahaya.
4. Surat Kelakuan Baik atau SKCK.
5. 2 lembar foto berwarna ukuran 4×3 background bebas (merah/biru).

*โ›”Perhatian :*

1. Wajib mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan di website secara lengkap.
2. Peserta yang tidak mengisi formulir dengan lengkap otomatis akan dinyatakan gugur.
3. Wajib membawa semua berkas yang dibutuhkan ketika dinyatakan lulus, terhitung 1 minggu sejak diumumkannya nama-nama peserta yang lulus.

Benarkah Yang Diam Selalu Lebih Selamat Dibanding Yang Berbicara..?

๐Ÿ“š *BENARKAH YANG DIAM SELALU LEBIH SELAMAT DIBANDING YANG BERBICARA..?*

Benarkah yang diam selalu lebih selamat dibanding yang berbicara?

Simak jawabannya pada penjelasan Imam Ibnu Al Qayyim berikut ini:

โ€œPada lisan manusia terdapat dua petaka besar, bila engkau terhindar dari satunya, sering kali engkau tidak dapat terhindar dari yang lainnya:
1. Petaka berbicara
2. Petaka diam.

Dan bisa jadi ada saatnya, dosa masing masing dari keduanya lebih berat dibanding dosa yang lainnya.

Orang yang diam membisu sehingga tidak menyampaikan kebenaran, bila ia tidak sedang dalam kondisi takut akan keselamatan dirinya, maka ia adalah setan bisu dan pelaku maksiat kepada Allah, riyaโ€™ lagi penjilat .

Sedangkan orang yang berbicara dengan kebatilan maka ia adalah setan crewet, dan pelaku maksiat kepada Allah.

(Ad Daaรบ wa Ad Dawaโ€™ oleh Ibnu Al Qayyim Al Jauziyah 70)

Edisi berlatih bijak nan cerdas

Ustadz Muhammad Arifin Badri MA, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰.

Sumber BBG AL ILMU

โœ’ Editor : Admin Asy-Syamil.com

๐Ÿ“ก Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

Daftar Pondok Pesantren Bermanhaj Salaf – 2018

Buat para orang tua yang lagi cari ponpes bermanhaj salaf

Bismillah..

Berikut ini adalah Daftar Pondok Pesantren Ahlu Sunnah wal Jama’ah Yang Bermanhaj Salaf yang telah berhasil diposting seutuhnya.

Sumber dari admin web aslibumiayu[dot]net dan telah dicek, diatur / disusun ulang oleh admin @jurnalassunnah agar bisa diposting di facebook dengan aman tanpa dikatakan spam lagi oleh pihak facebook.

Alhamdulillah bini’matihi tatimusholihat

๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ

___[ 1 ]___
PESANTREN MINHAJUS SUNNAH BOGOR , JAWA BARAT.
๐Ÿ  Alamat : Jalan Raya Darmaga Belakang Gudang Bulog Darmaga, Bogor , Jawa Barat
โ˜Ž Telepon : 0251-623761
๐Ÿ“ฑ Handphone : 0815-6887-807
๐Ÿ“ง Email: minhajussunnah@yahoo.com

___[ 2 ]___
PESANTREN SABILUNNAJAH BANDUNGโ€“MTs dan MA (Khusus Putra).
๐Ÿ  Alamat : Jalan Sungai Citarik (Jembatan II) sapan, Desa Sukamanah Kecamatan Rancaekek, Bandung.
โ˜Ž Contact Person :
๐Ÿ‘ค M. Rahmad Khairi,S.Si = 0878-2390-9765
๐Ÿ‘ค Jajat Kurniawan,S.T, M.M.Pd = 0812-8805-4208
๐Ÿ‘ค Agung Hidayatullah, S.Sos.I (0818-0213-2539)
๐ŸŒŽ Website : http://www.sabilunnajah.com

___[ 3 ]___
PESANTREN AL FURQON AL ISLAMI, GRESIK, JAWA TIMUR.
๐Ÿ  Alamat : Maโ€™had Al-Furqon Al-Islami, Srowo-Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
โ˜Ž Telepon : 031-3949156
๐Ÿ“  No. Fax : 031-3940347

___[ 4 ]___
PONDOK PESANTREN IMAM BUKHORI, SOLO, JAWA TENGAH.
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH
๐Ÿ  Alamat : Jl Raya Solo โ€“ Purwodadi Km 8, Selokaton Gondangrejo, Solo, Kode Pos : 57183
โ˜Ž Telepon : 0271-665450 atau 0271-761016
๐Ÿ“ฑ Handphone : 0812-2593-225 dan 0815-6734-302

___[ 5 ]___
PESANTREN ISLAMIC CENTRE BIN BAAZ, YOGYAKARTA.
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, PESANTREN MANDIRI
๐Ÿ  Alamat : Jl. Wonosari Km 10, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta
โ˜Ž Telepon & No. Fax. : 0274-522964

___[ 6 ]___
PONDOK PESANTREN JAMILURRAHMAN AS SALAFI, YOGYAKARTA.
๐Ÿ  Alamat : Sawo, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta .
๐Ÿ“ฑ Contact person : Ustadz Abu Mushโ€™ab = 0812-2745-705

___[ 7 ]___
PONPES NUUR ‘ALA NUUR
๐Ÿ  Alamat : Masjid Nuur โ€˜Ala Nuur, Jalan Buwek Jaya no. 2B Sumber Jaya, Tambun Selatan, Bekasi
๐Ÿ“ฑHandphone : 0813-8998-6216 atau 0878-8555-8860

___[ 8 ]___
PESANTREN IHYA AS SUNNAH, TASIKMALAYA, JAWA BARAT
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, PESANTREN MANDIRI, MAHAD TAHFIDZ AL QURAN
๐Ÿ  Alamat : Jalan Terusan Paseh โ€“ BCA No 11, Tasikmalaya
โ˜Ž Telepon : 0265-310754

___[ 9 ]___
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ALI BIN ABI THALIB SURABAYA.
๐Ÿ  Alamat : Jl. Sidotopo Kidul No.51, Sidotopo, Semampir,
Kota Surabaya, Jawa Timur 60152
โ˜Ž Telepon : (031) 3732301

___[ 10 ]___
PONDOK PESANTREN AL UKHUWAH, SUKOHARJO, JAWA TENGAH
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, PESANTREN MANDIRI
(Iโ€™DAD DUAT)
๐Ÿ  Alamat : Ponpes Al Ukhuwah, Sanggarahan, Joho, Sukoharjo, Solo,
โ˜Ž Telepon : 0271-592089

___[ 11 ]___
PONDOK PESANTREN ABU HURAIRAH, MATARAM, NTB
๐Ÿ  Alamat : Jalan Soromandi no. 1 Lawata, Mataram, Nusa Tenggara Barat
โ˜Ž Telepon : (030) 642404

___[ 12 ]___
PESANTREN IMAM SYAFII, CILACAP, JAWA TENGAH
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: SETARA UNIVERSITAS
๐Ÿ  Alamat : Jl. Sumbawa No.70, Cilacap Jawa Tengah
โ˜Ž Telepon & No. Fax : (0282) 536053

___[ 13 ]___
Pesantren Yatim Ibnu Taimiyah, BOGOR , JAWA BARAT
๐Ÿ  Alamat : Kampung Pasir Tengah RT/RW : 04/03, Pondok Bitung, Desa Sukaharja,
Kecamatan Cijeruk, Bogor, Kodepos : 16740
โ˜Ž Telepon : (0251) 8388 934
๐Ÿ“  No. Fax. : (0251) 8388 935
๐ŸŒŽ http://www.ibnutaimiyah.com

___[ 14 ]___
PESANTREN ISLAM AL IRSYAD, TENGARAN, SALATIGA, JAWA TENGAH
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, ALIYAH, SETARA UNIVERSITAS
๐Ÿ Alamat : Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Aemarang , Jawa Tengah,
Po Box 134, Salatiga
โ˜Ž Telepon : (0298) 321658

___[ 15 ]___
SD-SMP Islam AL-UMM, MALANG
๐Ÿ  Alamat : Kompleks Masjid Al Umm, Jalan Jooyo Agung No. 1 Merjosari Malang
๐ŸŒŽ http://www.binamasyarakat.com

___[ 16 ]___
MAHAD IBNU ABBAS AS SALAFI, SOLO, JAWA TENGAH
๐Ÿ“ˆ Jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, PESANTREN MANDIRI
๐Ÿ  Alamat : Mesjid Baitul Musthafa, Beku, Kliwonan, Masaran, Sragen, Solo
โ˜Ž Telepon : 0271-881394

___[ 17 ]___
MA’HAD MADINATULQURAN – JONGGOL
๐ŸŒŽ http://www.madinatulquran.or.id

___[ 18 ]___
MA’HAD KHIDMATUSSUNNAH AS-SALAFY LITTASHFIYYAH WATTARBIYYAH
๐Ÿ  Alamat : Desa Adirejo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung timur

โ€ข Sekolah program Tahfizh.
โ€ข Salafiyah ula ( program tahfizh)
โ€ข Salafiyah Wustho (program Tahfizh.
โ€ข Salafiyah Ulya ( progrM Tahfizh)
โ€ข Khusus Program Tahfizh intensif dan super intensif.

Untuk info lebih jelas, silahkan kunjungi :
๐ŸŒŽ Website : http://www.khidmatussunnah.com
๐Ÿ“น Youtube : khidmatussunnah TV.
๐Ÿ–ฑ Facebook :Khidmatussunnah As-Salafy.
๐Ÿ“ง Email: khidmatussunnahlampung@gmail.com
โ˜Ž Telepon : 085310265351

___[ 19 ]___
MAโ€™HAD TAHFIDZ QUR’AN AL-IKHLAS, MAGELANG
Komplek Masjid Jamiโ€™ Al Ikhlash Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Kodepos : 56481.
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
๐Ÿ‘ค Reza : 0815-7844-2125
๐Ÿ‘ค Rifki : 0857-0222-7853

___[ 20 ]___
20. PONDOK PESANTREN HAMALATUL QURโ€™AN KARAWANG
๐Ÿ  Alamat : Jalan Syekh Quro, Plawad, Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
โ˜Ž Telepon : (0267) 863-8236

___[ 21 ]___
PONDOK PESANTREN MODERN DAARUSSUNNAH AL-ISLAMY WANGON
Jalan Wangon – Ajibarang RT : 03/01, Desa Jambu, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Kodepos : 5316.
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
๐Ÿ‘ค Priagung Rajasa : 0857-2922-1066
๐Ÿ‘ค Aji satrianto : 0821-3535-9991
๐Ÿ‘ค Amin taufik : 0856-4288-1684

___[ 22 ]___
MA’HAD ZAADUL MA’AD PALEMBANG
Jalan Melati, (Depan Perumahan Taman Mekar Sari (dekat dengan Pasar Talang Jambe)), Talang Jambe, Palembang.
๐Ÿ“ฑ Handphone 0857-4555-7199
๐ŸŒŽ Fanspage : http://www.facebook.com/ZaadulMaadPalembang

___[ 23 ]___
PONPES ISLAM AL-ITTIBA’ KLATEN
๐Ÿ  Alamat : Desa Tlogorandu Rt.03 Rw.05 kecamatan Juwiring, Klaten.
๐ŸŒŽ Blog : https://abufawaz.wordpress.com/category/info-pesantren-al-ittiba/

___[ 24 ]___
PESANTREN ALMAโ€™TUQ SUKABUMI
๐Ÿ  Alamat : Jalan Kadudampit KM. 03 Desa Gunungjaya, Kecamatan : Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kodepos : 43152
โ˜Ž Telepon : (0266) 229949
๐Ÿ“  No. Fax : (0266) 221450
๐Ÿ“ง Email : almatuq@yahoo.com
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
๐Ÿ‘ค Ustadz Buldan / Abu Haitsam : 0857-2346-1429 atau 0812-1236-4442
๐Ÿ‘ค Ustadz Gaus / Abu Balqis : 0857-9841-3140 atau 0812-1089-2546

___[ 25 ]___
PESANTREN AL-WAFA, BEKASI
๐Ÿ  Alamat : Jalan Masjid Bilal bin Rabah, Cisaat Bojong RT/RW : 010/04, Desa Kertarahayu,
Kecamatan Setu Bekasi, Jawa Barat, Kodepos : 17320
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
๐Ÿ‘ค Ustadz Untung Junaedi, MPd. : 0857-1166-5550 atau 0813-1854-5121
๐Ÿ‘ค Ustadz Ryandi Maulana : 0858-6089-6668
๐ŸŒŽ Website : http://www.pesantrenalwafa.com

___[ 26 ]___
PESANTREN ALANDALUS JONGGOL
๐Ÿ  Alamat Ponpes Putra : Jalan Menteng Waru Km . 13,5
Kampung Cijurey RT 004/003, Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
๐Ÿ  Alamat Ponpes Putri: Jl. Menteng Km. 6, Kp. Kadupandak, Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

๐Ÿ“ฑ Handphone No. XL : 0877-8456-6048 dan 0877-8456-6047
๐Ÿ“ฑ Handphone No. Indosat : 0857-1906-1919 dan 0813-1802-2744
๐Ÿ“ฑ Nomer WhatsApp : 0813-1802-2744
๐Ÿ“ง Email : pesantrenalandalus@gmail.com
๐ŸŒŽ Website : http://pesantrenalandalus.com/

___[ 27 ]___
PONDOK PESANTREN โ€œTUNAS ILMUโ€ PURBALINGGA
๐Ÿ  Alamat : Kedungwuluh RT/RW : 08/02, Kalimanah, Purbalingga, Kodepos : 53371, Jawa Tengah, Indonesia
โ˜Ž Telepon : (0281) 6597674
๐Ÿ“ฑ Handphone : 0813-1983-9320

___[ 28 ]___
PONDOK PESANTREN RIYADHUSSHOLIHIIN PANDEGLANG
Jalan Kadukacang Km,0,5 Rocek Cimanuk Pandeglang
Kode Pos 42271, Banten โ€“ Indonesia
๐Ÿ“ฑ Handphone : 0813-1926-9080 / 0813-1967-3307

___[ 29 ]___
AL-MAโ€™HAD โ€“ The Islamic Boarding School BEKASI
๐Ÿ  Jalan MT. Haryono, Kp. Awirarangan Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi
๐Ÿ“ง email: info@mahaduna.sch.id

___[ 30 ]___
ASSUNNAH CIREBON
๐Ÿ  Jalan Kalitanjung 52.B Situgangga Karyamulya Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Baray, Kodepos : 45135
โ˜Ž Telepon : (0231) 488728
๐ŸŒŽ http://www.assunnahcirebon.com

___[ 31 ]___
PONDOK PESANTREN RIYADHUSH SHALIHIN
๐Ÿ  Alamat : Jalan KH. Ahmad Dahlan Mulyoharjo-Pemalang
[Sebelah Barat Perempatan Sirandu Pemalang]
๐Ÿ“ฑ Nomor HP Pondok (XL) : 0877-1181-1965
๐Ÿ“ฑ Nomor HP Pondok (AS) : 0823-0021-2028

___[ 32 ]___
PONPES NASHRUS SUNNAH
๐Ÿ  Alamat : JL. KOPERASI 68 BANJAREJO, TAMAN, MADIUN
โ˜Ž Telepon : (0351) 469 169
๐ŸŒŽ Website : http://www.an-najiyahmadiun.blogspot.co.id

___[ 33 ]___
MAHAD ADZ DZAKY BREBES
๐Ÿ  Alamat: Masjid Adz Dzaky sebelah TB. Kijang Logam
Jalan Raya Pakijangan no. 11 Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Kodepos : 52253
๐Ÿ“ฑHandphone : 0877-2522-2656

___[ 34 ]___
PONPES MA’HADUL QUR’AN
(dulu Islamic centre umi barokah)
๐Ÿ  Alamat : Jalan Profesor Soeharso, Gatak, Kebontimun, Kiringan, Boyolali ( -/+200m Utara Terminal Boyolali , Barat Perumahan Galaxy).
๐Ÿ“ฑ Info pendaftaran :
๐Ÿ‘ค Abu Riyadl Nurcholis, Lc : 0853-2657-1234
๐Ÿ‘ค M. fauzan : 0856-4700-0929

___[ 35 ]___
MA’HAD MINHAJ SHAHABAH
(SMP & SMA Al Minhaj Putra – Putri)
๐Ÿ  Alamat : Jalan Ciburial Sukamaju RT/RW : 001/011, Desa Sukamantri, Kec. Tamansari Bogor.
โ˜Ž Telepon : 0251 848611238.

___[ 36 ]___
MA’HAD MINHAJUL MUSLIM PANTURA SUBANG
๐Ÿ  Alamat : Jalan Sewo-Kalensari Km.2,5 no.90 RT.07/02, Sarimulya-Rangdu, Pusakajaya-Subang, Jawa Barat Kodepos : 41255
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
081320710954 (Abu Syalhaa`)
085289660963 (Abu Nasyith)

๐ŸŒŽ Info pendaftaran bisa dilihat disini : https://gustiadona.wordpress.com/2012/03/01/hello-world/

___[ 37 ]___
PONDOK PESANTREN HAMALATUL QURAN
๐Ÿ  Alamat : Kembaran RT 8, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
โ˜Ž Telepon : (0274) 372 602
๐Ÿ“ฑ Contact Person :
๐Ÿ‘ค Aris Munandar, SS, MPI : 08157985796
๐Ÿ‘ค Amri Suaji, Lc. : 081227150771
๐ŸŒŽ Website : http://www.hamalatulquran.com

___[ 38 ]___
SD ISLAM RIYADHUS SHALIHIN BEKASI
๐Ÿ  Perumahan Mutiara Insani – Jalan Kepala Dua โ€“ Padurenan โ€“ Mustika Jaya, Bekasi Timur โ€“ Kota Bekasi, Kodepos : 17156
โ˜Ž Telepon: 0812-8321-2444
๐Ÿ“ง Email : info@sdi.riyadhusshalihin.or.id

___[ 39 ]___
FITRAH ISLAMIC WORD ACADEMY (FIWA)
๐Ÿ  Alamat : Jalan H. Miing, Ciseeng, Kabupaten Bogor.
๐ŸŒŽ Website : http://www.fiwa.sch.id

___[ 40 ]___
PONDOK PESANTREN PUTRI AL-QANITAT
LITAHFIZHUL QURโ€™AN LIL BANAT โ€“ JAKARTA
๐Ÿ  Alamat : Jalan Bungur Besar V, RT 04/04 No. 8, Senen โ€“ Jakarta
๐Ÿ“ฑ Telepon : 021-70645037

___[ 41 ]____
PONDOK PESANTREN IBNU ABBAS
๐Ÿ  Alamat : Jalan Orinungu kel. Kambu, kec. Poasia, Prov. Sulawesi Tenggara.
Pengasuh Ustadz ABDULLAH TASLIM MA. Hafizahullah

TTD
____โœ
๐Ÿ‘ค Admin @jurnalassunnah
https://jurnalassunnah.wordpress.com/2018/09/05/212/
๐ŸŒŽ Referensi Shortcut Link : bit.ly/referensiponpesfromaslibumiayu
#daftarpesantrenyangbermanhajsalaf #pondokpesantren #manhajsalaf

Copas @Zuyyina Humairah

Semoga Bermanfaat

โ”ˆโ”ˆยปฬถโœฝ๐Ÿ’ โœฝยซฬถโ”ˆโ”ˆ

Catatan Untuk Sang Ayah

Kisah Haru: Catatan untuk Sang Ayah

CERITA SEBUAH KATA

Oleh: Akhyar Hadi, Mahasiswa Univ. Islam Madinah angkatan 1433 H
Juara I Kategori: Lomba Karya Tulis Bebas Pekilo UIM

Lelaki itu seperti lelaki tua biasa. Biasanya lelaki tua sepertinya ditemui di lambung Masjid Nabawi, sebagai jamaah umroh akibat terlalu lama menunggu giliran haji. Atau lelaki tua sepertinya ada di sawah, kelelahan mencangkul walau matahari baru naik setengah. Bisa juga lelaki sepertinya kita temui sedang duduk-duduk di teras sambil menghias pot bunga, membersihkan rumput, dan menanam pohon kecil di pekarangan. Atau, kalau kita menyaksikan berita banjir di TVRI, lelaki seperti ini biasanya diwawancarai karena terlambat mendapat jatah bantuan mie instan. Dia jenis lelaki yang mudah didapati. Lelaki tua yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Diusianya yang sudah memasuki kepala enam, wajar jika seluruh rambut di kepalanya memutih. Tiap-tiap helai itu adalah gambaran masalah yang dilaluinya, guratan-guratan kerut di wajahnya adalah lambang goresan waktu yang jemawa. Tangan kanan dan kirinya tak lagi sekuat dulu. Bahunya yang dulu kekar, kini mulai kurus dan membungkuk. Ototnya lemah. Kadang dia beristighfar sambil menarik napas panjang ketika lelah. Tapi kawan, matanya istimewa. Di situlah pusat gravitasi pesona dirinya. Matanya itu, sang jendela hati, adalah layar yang mempertontonkan jiwanya yang tak pernah kosong. Seseorang yang biasa kucium tangannya. Ayah, kupanggil ia.

Ayahku adalah ayah pada umumnya. Ayah yang ketika aku kecil, menyediakan tempat duduk istimewa untukku saat karnaval kota malam Idul Fitri. Dia mendudukkanku di bahunya, digenggamnya erat kakiku agar nyaman saat duduk. Tak ia pedulikan karnaval itu. Karena tawaku adalah karnaval baginya. Bahagiaku adalah iringan semangat hidupnya.

Aku juga masih kecil saat itu. Ayah hanya seorang supir truk batubara di pedalaman Kalimantan. Bekerja selepas Isya lalu pulang sehabis Shubuh. Ayah adalah lelaki pendiam, tak banyak bicara. Tak suka memukul. Tak pandai ia marah. Walau begitu, ayah adalah tolak ukur tindakan bagiku, contoh hidup tingkah laku. Tak pernah ia cerewet menyuruhku salat. Ia hanya mengerjakan, lalu mengajakku bersamanya. Sesederhana itu, Kawan. Ia juga sangat ingin aku sering-sering membaca Al-Quran, walau tak pernah ia menyuruh. Walau tak pernah ia mencontohkan cara membaca Al-Quran. Kau tahu kenapa, Kawan? Karena kutahu, ia pun terbata membacanya.

Biasanya aku menghabiskan waktu bersama ayahku tiap akhir pekan. Aku senang berada di bak truk besarnya. Beliau duduk bersamaku sambil bercerita. Tentang para pahlawan, tentang panorama-panorama, bintang dan planet-planetnya, tentang semesta, juga tentang kota-kota yang pernah disinggahinya. Dia senang bercerita tentang banyak kota, dan aku tahu kota impiannya adalah Mekkah dan Madinah. Jauh, jauh di lubuk hatinya ia mendambakan kota itu melebihi kota manapun di dunia. Walau dia tak mengatakannya langsung, tapi aku tahu dengan sendirinya, seolah ada bahasa lain selain bahasa lisan, bahasa yang dijalin antara seorang anak dan ayahnya dari hati ke hati.

โ€œAyah ingin sekali pergi haji.โ€

Begitu kiranya jika kata itu diucapkan.

Aku masih muda, sedang ayah menua. Semenjak krisis ekonomi, harga batubara anjlok. Ayah dengan setumpuk masalah keuangan yang menimpanya bangkrut. Truk besar tua kami mogok. Rusak. Sekarat. Seolah bosan terlalu lama memikul bongkahan-bongkahan batu hitam langka. Tak bisa lagi diperbaiki karena tak ada biaya. Ayah tak bisa lagi bekerja. Ayah menganggur bertahun-tahun lamanya.

Ayah pun sekarang menikmati masa tuanya dengan belajar banyak dari agama. Sering pergi ke kajian-kajian ilmiah. Rajin ia membaca. Berlama-lama dengan kumpulan buku dan majalahnya. Jiwa tua itu masih sangat antusias. Sesuatu yang tak ia dapat selagi muda. Matanya, iya matanya, selalu membulat ketika menjelaskan kalau bidโ€™ah itu semuanya sesat. Walau kata-katanya sedikit, aku dibuatnya percaya kalau semua kesesatan itu tempatnya di neraka. Dia juga orang paling mengamati tiap senti celana. Dijaganya agar aku tak menjulurkan pakaian melebihi batasnya. Ayah sangat senang pergi ke masjid. Tak pernah absen ia ke sana. Tubuh tuanya itu mendadak kuat jika berjalan sebelum waktu Shubuh yang dingin, dan jika ia pergi ke masjid sebelum Maghrib, maka ia akan datang ke rumah setelah Isya. Dengan kaki-kaki tuanya. Hampir satu kilometer jauhnya.

Setelah lulus sekolah menengah atas di sebuah kota di Banjarmasin, aku merantau belajar menjadi mekanik handphone dan komputer di tempat pamanku, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Setelah setahun di sana dan merasa punya skill, aku kembali ke Banjarmasin dengan tujuan bisa kuliah sambil membuka sebuah toko service handphone dan komputer. Aku mulai membeli alat-alat service, juga iklan di sana-sini. Mendadak, aku terkenal dengan julukan tukang handphone. Aku menjalankan bisnis ini pelan-pelan, dari pintu ke pintu. Mulai dari keluarga sampai orang-orang di sekitarku. Pelangganku pun bermacam-macam, Kawan. Dari tukang kambing, pedagang asongan, pengangguran, ustadz, ibu rumah tangga, sampai mahasiswa. Kau tahu, Kawan, kenapa mereka senang aku memperbaiki telepon tangan mereka? Jawabannya adalah karena mereka bisa menentukan garansi semau mereka.

Namun hari itu, Kawan, hari itu adalah hari aku bersama ayah pergi ke sebuah majelis taklim, di mana setelah memberikan tausiyah, seorang ustadz menawarkan beasiswa bagi lulusan SMA yang ingin menghafal Al-Quran di Bogor. Ayah menunduk. Didengarnya iklan itu dengan seksama. Aku melihat matanya.

โ€œAyo kita pulang, Yar.โ€

Mata teduhnya tak bisa mengecohku. Sembilan belas tahun menjadi anaknya tentu aku mengerti maksudnya.
Ia ingin Aku lebih baik darinya. Bisa membaca Al-Quran dengan sempurna. Tak seperti dirinya yang terbata.

Namun tak bisa ia meminta. Ia masih tak banyak bicara.

โ€œSaya mendaftar beasiswa itu, Yah. Kalau diterima Saya langsung berangkat ke Bogor.โ€

Kulihat matanya membulat. Wajahnya berseri seketika.Walau tanpa kata, namun ada senyum di sana. Bagiku, melihatnya tersenyum adalah sebuah harta.

Dan akhirnya aku benar-benar mendapatkan beasiswa itu. Walau aku tahu, aku sebenarnya tidak bisa membaca Al-Quran dengan baik, setidaknya aku akan berusaha. Setidaknya aku akan belajar untuk membuatnya bangga. Aku ingin mengajarinya, membaca Al-Quran bersamanya. Walau aku sadar, Aku hanya seorang tukang service handphone. Tapi Kawan, bukankah Syaikh Albani yang nama beliau sering kujumpai di buku dan majalah ayahku juga pernah menjadi seorang mekanik jam?

Hari itu aku meninggalkannya merantau lagi ke pulau Jawa. Setelah mencium tangannya, aku memeluknya. Hangat sekali peluknya, seperti selimut bagi seorang gelandangan kota Malang yang kedinginan. Jam dua malam.

โ€œHati-hati, Yar.โ€

Ia masih tak banyak berkata. Namun pelukannya itu bermakna. Nasihatnya mengandung harapan besar. Harapan agar anaknya bernasib lebih baik darinya. Dan begitulah seorang ayah seharusnya.

Aku merantau, menuju pulau Jawa. Tak muluk aku ingin jadi orang yang hafal Al-Quran, bagiku bisa membaca Al-Quran dengan baik saja sudah lebih dari cukup. Mungkin bisa menjadi imam di kampung saat tarawih dengan ayahku menjadi makmum saja, aku sudah sangat bahagia. Karena aku telah berjanji membuatnya bangga. Tapi karena Allah, tetap menjadi niat yang utama.

Musim-musim berganti, setiap tahun aku pulang sekali. Mengunjungi ayah yang kurindui setiap hari. Ayahku adalah anak keenam dari empat belas bersaudara. Semuanya kaya raya kecuali dia, semua sudah naik haji kecuali dia.

Kini, setelah ia tak lagi memiliki perkerjaan, harapannya untuk naik haji hilang pelan-pelan. Namun bukan ayah namanya jika kehilangan semangatnya, dengan sedikit uangnya ia ikut mencicil TV kabel berlangganan, yang mana dibayar urunan beberapa keluarga dalam satu perumahan. Dengan TV tabung tahun 1998, dicarinya channel Mekkah dan Madinah. Di saat ia tidak berada di masjid, maka acara dua stasiun TV Arab Saudi itulah teman kesukaannya. Ia senang memonton sambil bersandar pada sebuah kursi. Jika ia bosan dengan siaran di Mekkah, maka digantinya ke siaran stasiun Madinah, jika bosan lagi, maka akan kembali ke stasiun semula. Terus berpindah seperti itu. Layaknya metromini jurusan Blok M-Pasar Minggu yang tak singgah ke terminal lain. Jika si tukang kameramen mengambil gambar Masjid Nabawi, lalu menyorot karpet hijau antara mimbar dan makam Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wassallam, maka bibirnya bergerak, seolah ia sedang meminta, berharap agar doanya diterima. Lain lagi jika sang kameramen menyorot kaโ€™bah, maka ayah bangun dari sandarannya, dipasangnya kacamatanya agar tak samar pandangannya, seolah ia membayangkan dirinya berada di sana lalu mengitari rumah tua itu dengan bahagianya. Dipandangnya kaโ€™bah dan beberapa bagian Masjidil Harom dengan haru, lalu diliriknya wajahku, seolah berkata,

โ€œKau lihat, Yar.. itu prosesi umroh. Lihat Yar! Lihat Baitullah, itu kiblat kita. Tahukah engkau, Anakku, Ayah sangat ingin ke sana. Ayah ingin mencium hajar aswad, Ayah ingin berlari-lari kecil seperti orang di Shafa dan Marwa itu, Yar.. Lihat! โ€

Aku kelu. Pria pendiam ini juga menyimpan cita-citanya dalam diam.

Yang membuat pilu di hatiku semakin ngilu adalah ketika melihatnya di masjid bergaul dengan teman-teman seumurannya yang semuanya juga sudah pernah menunaikan ibadah haji. Adalah adat di kampung kami bahwa sebuah pemuliaan panggil memanggil dengan sebutan โ€œhajiโ€. Teman-temannya kadang memanggil ayah dengan sebutan haji hanya untuk memuliakan ayah yang umurnya terlihat lebih tua dari mereka. Aku mafhum, ayah kelu di hatinya. Ingin ia seperti teman-temannya. Panggilan itu hanya fatamorgana untuknya. Seperti melihat air di aspal nun jauh, semu, tak ada apa-apa.

Pernah suatu hari ayah menolong seseorang di jalan. Orang itu berterima kasih sembari mendoakan,
โ€œTerimakasih, Pak. Semoga Bapak cepat naik haji,โ€ lirihnya.

Hari itu aku melihat ayahku tersenyum. Senyum itu, Kawan, senyum itu begitu dalam maknanya, untukku dan untuknya. Untuknya karena doa itu masuk ke hatinya lalu ia berharap agar di-ijabah Tuhan pemilik timur dan barat. Untukku, karena aku ingin sekali melihat ayahku tersenyum lagi, seperti hari ini, aku ingin sekali ayah pergi ke rumah Allah. Tuhan pemilik arah kiblat.

Di tengah perantauanku di Pulau Jawa. Setelah berganti-ganti pondok tahfizh beberapa kali, aku bermukim di Jogja. Hari itu, aku menelpon ayah, mengabari bahwa ada tes penerimaan mahasiswa baru Universitas Islam Madinah. Pria tua itu terperanjat. Lalu membanjiriku dengan kata. Bercerita ia, tiap detail katanya adalah semangat dan intonasinya berupa letupan-letupan motivasi. Ia laksana merapi yang menumpahkan seluruh larva. Mencurahkan apa yang ia rasa. Ia berjanji akan memberiku apapun yang kuperlukan untuk bisa ikut tes perguruan tinggi yang ia katakan sebagai universitas Islam terbaik di dunia. Aku pun terperanjat. Ganjil sekali, seolah itu bukan ayahku yang pendiam.

Dan yang paling membuatku haru adalah ketika ia berkata, โ€œJangan pikirkan masalah uang, Nak, jangan pikirkan. Ayah yang akan mencarikan. Insya Allah.โ€

Terisak ia.

Kau tahu, Kawan, ayahku sekarang hanya supir ambulan sebuah masjid, itu pun terkadang. Tak setiap hari ia dapat uang. Ia berjanji akan menyisipkan namaku dalam setiap doanya, di sepertiga malamnya. Setiap harinya.

Hari itu dua puluh dua tahun usiaku. Berada di pedalaman Jawa selepas salat Shubuh. Aku bersama dua orang temanku, Isnan dan Mukhroji. Kami baru saja mengikuti tes masuk Universitas Islam Madinah di Pondok Pesantren Darussalam, Gontor, Ponorogo. Kami memutuskan pulang setelah Shubuh. Nahas, pedalaman Ponorogo itu bukanlah Bogor yang angkot bisa lewat 24 jam. Kami menunggu sampai matahari meninggi. Berharap ada tumpangan transportasi.

Mukhroji cemas, ia harus secepatnya sampai ke Tegal karena ada suatu urusan keluarga. Berkali-kali pemuda tinggi ini menoleh ke sana-kemari berharap angkutan pedesaan segera datang. Sebentar duduk, ia bangkit berdiri, lalu menoleh lagi. Kawanku ini mungkin mendapat musykil yang berat dalam keluarganya. Lain lagi si Isnan, pemuda ramah asal Klaten ini ingin cepat pulang karena hampir setiap hari di sini ia memakan pecel khas Jawa Timur. Yang mana efek sampingnya adalah bosan, tak selera makan, dan sedikit mengganggu pencernaan. Pemuda terakhir, yaitu Aku, dengan alasan yang sama dengan Isnan. Karena kami membeli makanan secara patungan. Di pagi itu, kami menunggu dengan kumpulan rasa bosan.

Namun di ujung jalan, sayup-sayup bayangan kecil muncul, membesar dan kian dekat dengan tiga orang malang tadi. Bayangan itu menjadi nyata berupa sebuah mobil besar, gagah, dan nyaring bunyinya. Sebuah truk. Namun wajah dua temanku datar. Berbeda denganku yang sumringah tiap melihat sebuah truk. Kulambaikan tangan, girang aku. Berteriak-teriak seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat ayunan di sebuah taman bermain.

Truk itu berhenti. Aku membuka pintu. Seorang pria di sana. Tak terlalu muda. Kutaksir empat puluhan umurnya. Pandangan matanya, seolah sudah tahu sebelumnya bahwa tiga orang di pinggir jalan itu hanya akan merepotkannya. Wajahnya sangar. Mimiknya kasar. Otot-otot badannya besar. Ia mirip tukang pukul seorang pejabat yang baru saja dilantik menjadi bupati.

Namun semua itu mencair ketika aku menatap matanya. Seolah ia melihat sesuatu di wajahku. Wajah yang seolah bicara. Berbicara bahwa ayahku adalah supir truk seperti dirinya. Dia pun seolah mengerti apa yang kubahasakan lewat wajah. Mungkin ada bahasa yang kurasa hanya aku dan para supir-supir truk saja yang memahaminya. Atau mungkin juga karena wajahku memelas dengan sempurna.

โ€œNaiklah!โ€ Ia langsung ramah. Entah kemana si tukang pukul bupati ini menaruh mimik seram yang diperagakannya sebelumnya.

Isnan dan Mukhroji naik dan duduk disamping sang supir. Hanya bisa untuk dua orang tempat duduknya. Aku? Ah, Kawan, aku mencari tempat favoritku. Menaiki bak truk itu. Bak itu hanya persegi panjang dari besi dengan sisa-sisa pasir berhamburan, melayang dan berputar terbawa angin. Aku duduk di sana. Hening. Bergoyang-goyang di jalan pedesaan yang bergelombang. Aku melamun. Di sana seolah ada lorong waktu yang membawaku jauh. Jauh ke masa lalu. Ke masa kecilku. Bersama ayahku di sebuah bak truk. Aku melihat ia bercerita. Aku mendengar intonasi khasnya. Aku mendengar suara kecilku tertawa. Aku merasa tubuh kecilku digendongnya. Wajah mudanya masih kuingat dalam pikiranku. Sesekali ia bercerita sambil mengusap rambut ikalku. Aku terbuai fantasi. Indah sekali.

Lorong waktu itu lalu mengembalikanku ke dunia nyata. Aku sendiri di sini merindukannya. Dalam sebuah bak truk dengan sisa-sisa pasir di dalamnya. Mataku sakit diserang butiran-butiran pasir yang melayang dalam pusaran angin di bak. Tapi bukan itu alasanku untuk meneteskan air mata. Air itu jatuh karena aku rindu pada ayah. Rindu tak terkira.

Beberapa musim berganti dengan cepatnya. Banyak hal-hal yang tak pernah kita kira dan kita duga. Sebuah doa melesat ke langit dan dijawab oleh Tuhan Pemilik Semesta. Aku akhirnya diterima. Aku dapat beasiswa ke Madinah. Lagi-lagi aku merantau jauh meninggalkan seorang lelaki tua. Sebelum pergi aku memeluknya. Ia kembali menjadi dirinya yang tak banyak berkata. Tapi aku tahu, pelukan itu sudah mengatakan semuanya. Bahwa ia bangga. Ia bangga anaknya bisa ke kota impiannya. Kota yang sering ia ceritakan. Bahwa ia pun rela jika seandainya tak pernah bisa ke Madinah, asal anaknya bisa. Anaknya bisa lebih baik darinya. Bisa berangkat haji. Bisa salat dengan ganjaran ribuan kali. Lalu kudengar kata keluar dari mulutnya, pujian untuk Ilahi Robbi.

Hari ini, di mana aku berdiri, di kota yang mulia ini, adalah giliranku yang berusaha berbuat untuknya. Aku masuk dalam program persiapan bahasa, dua tahun lamanya, sebelum bisa kuliah di salah satu jurusan yang tersedia. Berada di sini adalah level terendah seorang mahasiswa. Aku di sini adalah gabungan antara kejahilan bahasa dan keberuntungan bisa berada di sini semakin lama.

Kau tahu, Kawan, Kau bisa saja merendahkanku karena hinanya aku di mata kalian, kita berbeda, Kawan. Aku masih memiliki ayah yang harus kubahagiakan. Tiap uang yang kuterima kusisihkan, tiap lantunan doa kuselipkan. Aku ingin pergi haji bersama ayahku. Aku ingin mengitari kaโ€™bah bersamanya. Menuntunnya. Berlari kecil di sampingnya antara Shafa dan Marwa. Aku ingin membimbingnya. Aku ingin suatu hari ia melihatku berada di kampus kita, yang ia sangka terbaik di dunia. Aku ingin ia tahu kalau aku sudah bisa membaca Al-Quran di Masjid Nabawi. Aku ingin memanjatkan doa bersamanya di Raudhoh. Ingin kuceritakan ia tentang seluk beluk kota ini, kota impiannya. Seperti ia menceritakan padaku ketika aku kecil.
Kapankah itu? Entahlah, Kawan. Entahlah kapan. Aku hanya ingin melihatnya tersenyum lagi. Tersenyum saat pergi haji.

Ayahku adalah lelaki tua seperti biasanya. Lelaki sepertinya bisa kita jumpai di mana saja. Tapi bagiku, ayah adalah lelaki istimewa. Aku bertahan di sini menunggunya. Menunggu keajaiban Tuhan untuknya. Akan tibakah saatnya?

Ini adalah cerita sederhana sebuah kata. Kata yang kita semua memilikinya. Entah kita masih memilikinya, atau telah tiada.

โ€˜Ayah.โ€™

Diceritakan kembali oleh ustadz Firanda Andirja, MA

Kisah Anak dan Ayahnya

Kisah Anak dan Ayahnya…

Postingan ini adalah tentang apa yang terjadi di rumah tangga..

Putranya tidak suka tinggal di rumah, karena ayahnya selalu โ€˜ngomelโ€™;
“Nak, kamu meninggalkan ruangan tanpa mematikan kipas angin.

โ€œMatikan TV. Jangan biarkan menyala di ruangan di mana tidak ada siapa-siapa menontonnya..

โ€œSimpan pena di tempatnya, itu jatuh ke bawah meja โ€

Putranya tidak suka ayahnya mengomelinya untuk hal-hal kecil ini..

Tapi dia harus mentoleransi hal-hal ini sejak kecil, ketika dia bersama keluarganya di rumah yang sama.

Datanglah hari ini, dimana dia mendapat undangan untuk wawancara kerja…

โ€œDia membatin dalam hatinya, Begitu saya mendapatkan pekerjaan itu, saya akan meninggalkan kota ini. Tidak akan ada lagi omelan dari ayah saya..

“Begitulah pikirannya.

Ketika dia hendak pergi untuk wawancara, sang ayah menyarankan:
โ€œNak, jawablah pertanyaan yang diajukan kepadamu tanpa ragu-ragu.
Bahkan jika engkau tidak tahu jawabannya, sebutkan itu dengan percaya diri.. โ€ Ayahnya memberi uang yg lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan untuk menghadiri wawancara..

Putranya tiba di pusat wawancara..

Dia memperhatikan bahwa tidak ada penjaga keamanan di gerbang. Meskipun pintunya terbuka, gerendelnya menonjol keluar, hal itu bisa membuat orang masuk melalui pintu menjadi tertabrak.
Dia meletakkan gerendel kembali dengan benar, menutup pintu dan memasuki kantor.

Di kedua sisi jalan dia bisa melihat tanaman bunga yang indah. Air mengalir di pipa selang dan tidak terlihat seseorang di mana pun. Airnya meluap di jalan setapak.
Dia mengangkat selang dan meletakkannya di dekat salah satu tanaman dan melangkah lebih jauh.

Tidak ada seorang pun di area resepsionis. Namun, ada pemberitahuan yang mengatakan bahwa wawancara berada di lantai pertama. Dia perlahan menaiki tangga.

Cahaya yang dinyalakan tadi malam masih menyala pukul 10 pagi. *Dia ingat peringatan ayahnya* “Mengapa kamu meninggalkan ruangan tanpa mematikan lampu” Dan dia masih bisa mendengarnya sekarang. Dia merasa sedikit jengkel oleh pikiran itu, namun dia mencari saklar dan mematikan lampu.

Di lantai atas di aula besar dia bisa melihat banyak calon duduk menunggu giliran.
Dia melihat banyaknya pelamar, hatinya bertanya-tanya apakah dia punya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Dia pun memasuki aula dengan sedikit gentar dan menginjak tikar yg bertuliskan *Selamat Datang” yang ditempatkan di dekat pintu.
Diperhatikannya bahwa tikar itu terbalik.. spontan saja dia meluruskan matras, walaupun dengan sedikit kesal.

Dia melihat bahwa dalam beberapa baris di depan ada banyak orang yang menunggu giliran, sedangkan barisan belakang kosong, tetapi sejumlah penggemar berlari di atas deretan kursi itu.
Dia mendengar kipas angin, Dia mematikan kipas yang tidak diperlukan dan duduk di salah satu kursi yang kosong..

Dia melihat banyak pria memasuki ruang wawancara dan segera pergi dari pintu lain. Jadi tidak mungkin ada yang bisa menebak apa yang ditanyakan dalam wawancara.

Ketika tiba gilirannya, Dia pergi dan berdiri di hadapan pewawancara dengan sedikit gemetar dan pesimis..

Sesampainya didepan meja, pewawancara langsung mengambil sertifikat, dan tanpa bertanya, mereka langsung berkata “Kapan Anda bisa mulai bekerja?

Dia terkejut dan berpikir, “apakah ini pertanyaan jebakan, atau sebuah sinyal bahwa saya telah diterima untuk pekerjaan itu?
Dia bingung.

Apa yang kamu pikirkan?” Tanya sang bos.
โ€œKemudian melanjutkan kata-katanya..Kami tidak mengajukan pertanyaan kepada siapa pun di sini.
Karena dengan mengajukan hanya beberapa pertanyaan, kami tidak akan dapat menilai siapa pun.
Tes kami adalah untuk menilai sikap orang tersebut..
Kami melakukan tes tertentu berdasarkan attitude para kandidat..

Kami mengamati setiap orang melalui CCTV.
Untuk mengamati apa saja yg dilakukannya, ketika melihat gerendel di pintu, pipa selang yg mengalir air, keset selamat datang, kipas atau lampu yang tidak berguna..

Anda adalah satu-satunya yang melakukan itu.
Itu sebabnya kami memutuskan untuk memilih Anda โ€

Hatinya terharu, dia ingat ayahnya..
Dia yg selalu merasa jengkel terhadap disiplin dan omelan ayahnya ayahnya. Sekarang menyadari bahwa omelan dan disiplin yg ditanamkan ayahnya yang telah membuat dia diterima pada pekerjaan yg diinginkannya..
Kekesalan dan kemarahannya pada ayahnya seketika sirna..

Ayah, ma’afkan anakmu, demikian bisiknya..๐Ÿ˜ฅ

Dia memutuskan akan meminta maaf kpd ayahnya, dia akan membawa ayahnya melihat tempat kerjanya..
Dia pulang ke rumah dengan bahagia..

Apapun yang ayah katakan kpd kita, hanyalah untuk kebaikan kita..
Semua bertujuan untuk memberi kita masa depan yang cerah!

*Batu karang tidak akan menjadi patung yang indah dan berharga, jika itu menahan rasa sakit dari pahat yang memotongnya*.

Agar kita menjadi pribadi yang indah, maka kita perlu menerima dan mematuhi peringatan..
Memahat kebiasaan baik dari perilaku buruk yg muncul dari diri kita sendiri…

Ibu mengangkat anak di pinggangnya untuk memeluk, memberi makan dan untuk membuatnya tidur..

Tetapi ayah mengangkat anak itu ke pundaknya untuk membuatnya melihat dunia yang tidak bisa dilihat anaknya..

Ayah dan ibu adalah pahlawan dan guru kehidupan..
Petunjuk dan kasih sayangnya mendampingi kita sepanjang kehidupan..

Perlakukanlah mereka dengan baik..
Hal ini akan menjadi contoh dan bimbingan dari generasi ke generasi berikutnya, sebagai estafet kehidupan..

*SILAHKAN! Bagikan dengan orang tua dan anak-anak tercinta..

Selamat beraktifitas ๐Ÿ™

Masihkah Orang Tua Kau Durhakai

โ—พ MASIHKAH ORANG TUA KAU DURHAKAI ? โ—พ

Durhaka tidak hanya terbatas dalam bentuk perilaku fisik, tapi juga perkataan anak ketika membentak, bersuara keras dan menghardik, apalagi sampai menyebabkan kedua orang tua itu menangis…

Durhaka dalam cara memandang dengan bermuka masam, sinis dan cemberut, bahkan senyuman yang mengandung ejekan kepada orang tua, meremehkan dan merendahkan mereka…

Durhaka dalam memberatkan orang tua dengan banyak permintaan, lebih mementingkan pasangan hidup, meninggalkan orang tua ketika masa tua atau saat membutuhkan anaknya…

Akibat durhaka kepada orang tua :

(01). Mendapatkan dosa besar.
(02). Mendapatkan laknat Allah.
(03). Penghalang untuk masuk Surga.
(04). Tidak diterimanya amal shalih.
(05). Penyebab doa-doa tidak terkabul.
(06). Tidak adanya keberkahan hidup.
(07). Tidak mendapatkan ridho Allah.
(08). Tidak terhapusnya dosa-dosa.
(09). Adzabnya dipercepat di dunia.
(10). Sulit mendapatkan anak berbakti.
(11). Mendapatkan su’ul khatimah dll.

Wahai Saudaraku…
Sayangkah engkau kepada orang tuamu dan cintakah engkau kepada kedua ibu bapakmu…?
Membesarkanmu dengan penuh kasih sayang dan melindungimu saat engkau butuh perlindungan…
Mengurus keperluanmu saat engkau memerlukannya serta mencintaimu dengan setulus hatinya…

Belumkah tergerak untuk selalu berbakti dan berbuat baik kepada mereka…?
Belumkah tergerak untuk membahagiakan dan menyenangkan hati mereka…?
Belumkah tergerak hati, lisan dan langkahmu untuk meminta maaf atas kedurhakaanmu…?
Belumkah tergerak air matamu, hati dan lisanmu untuk senantiasa memanjatkan do’a dan istighfar untuk mereka…?

Mana air mata anak yang shalih…!
Ternyata engkau belum juga sadar dari perbuatanmu yang semakin menjauhkanmu dari ampunan dan kasih sayang Allah…

Anak yang tidak tahu berterimakasih dan bersyukur kepada orang tuanya…
Anak yang tidak tahu membalas budi atas segala kebaikan orang tuanya…
Anak yang tidak tahu bagaimana mengingat jasa-jasa dan pengorbanan orang tuanya…

Jika demikian halnya, sungguh malang orang tua yang punya anak sepertimu…
Ingatlah, biar bagaimanapun orang tua merupakan sebab sehingga engkau hadir di dunia ini…

Dengarkan jeritan hati Ibu dan ayahmu…

Aku mengasuhmu sejak bayi dan memeliharamu waktu muda serta semua hasil jerih-payahku kau minum dan kau reguk puas…

Bila engkau sakit di malam hari, hatiku gundah dan gelisah, lantaran sakit dan deritamu…
Aku tak bisa tidur dan resah, bagai akulah yang sakit, bukan engkau yang menderita…

Lalu air mataku berlinang-linang dan mengucur deras, hatiku takut engkau disambar maut, padahal aku tahu ajal pasti akan datang…

Tiada hal yang paling membahagiakan hatiku lebih dari melihat anakku bahagiaโ€ฆ
Tiada hal yang paling melarakan hatiku, lebih dari melihat musibah menimpamu…

Akan tetapi setelah dewasa dan mencapai apa yang dicita-citakan, engkau balas aku dengan kekerasan, kekasaran dan kesombongan, seolah-olah engkaulah pemberi kenikmatan dan keutamaan…

Sayangku…
Engkau tak kan mampu memenuhi hak kedua orang tuamu, akan tetapi engkau telah memperlakukanku seperti musuhmu dan engkau selalu menyalahkan dan membentakku, seolah-olah kebenaran selalu menempel pada dirimu…

Sadarlah nak…
Kita semua pasti kan kembali kepada Allah…
Jangan sampai anakmu pun durhaka kepadamu…
Lalu engkau mendapat kesengsaraan di dunia dan setelah kematianmu…

Kami tidak ingin kau mendapatkan adzab…
Kami tidak ingin kau mendapatkan laknat…
Kami tidak ingin kau terhalang masuk Surga…

Ya Allah…
Berilah hidayah-Mu kepada anak-anakku…
Bukakan hati mereka untuk selalu taat kepada-Mu dan selalu berbakti kepada orang tuanya…
Jangan biarkan mereka tanpa rahmat-Mu…
Jangan biarkan mereka tanpa bimbingan-Mu…
Hindarkan kami semua dari siksa Neraka-Mu dan masukkan kami semua ke dalam Surga-Mu…

โœ Ustadz Najmi Umar Bakkar

join โ†ชhttps://telegram.me/najmiumar

Berbicara Dengan Orang Lain Sambil Melihat HP

โ“‚ฮตีชiฮฑ ีรผะŸะŸAีซ

BERBICARA DENGAN ORANG LAIN SAMBIL MELIHAT HP

Semoga ini menjadi peringatan bagi diri kami pribadi dan kaum muslimin, yaitu benar-benar memperhatikan dan menaruh perhatian apabila ada seseorang sedang berbicara khususnya kepada kita.

Perhatikan contoh adab para salaf berikut yang benar-benar memperhatikan adab ketika sedang berbicara kepada yang diajak bicara. Mereka benar-benar memperhatikan teman bicara sebagai bentuk penghormatan dan tidak disibukkan dengan urusan lainnya.

โ€˜Ataaโ€™ bin Abi Rabah berkata:

ุฅู† ุงู„ุฑุฌู„ ู„ูŠุญุฏู‘ูุซู†ูŠ ุจุงู„ุญุฏูŠุซ ูุฃู†ุตุช ู„ู‡ ูƒุฃู†ูŠ ู„ู… ุฃุณู…ุนู‡ ูˆู‚ุฏ ุณู…ุนุชู‡ ู‚ุจู„ ุฃู† ูŠูˆู„ุฏ

โ€œAda seseorang laki-laki menceritakan kepadaku suatu cerita, maka aku diam untuk benar-benar mendengarnya, seolah-olah aku tidak pernah mendengar cerita itu, padahal sungguh aku pernah mendengar cerita itu sebelum ia dilahirkan.โ€

(Siyar Aโ€™laam An-Nubala 5/86)

Di zaman ini manusia dengan HP dan Gadget mungkin sulit dipisahkan, bahkan ada yang benar-benar tidak bisa meninggalkan HP dan gadgetnya ketika berbicara dengan orang lain yang merupakan teman bicaranya.

Begitu sibuknya dengan HP dan gadget, ia masih konsentrasi ke HP dan gadget padahal masih dalam tahap berbicara dengan teman bicaranya. Akibatnya ia berbicara tidak serius, tidak konsentrasi dan terkadang tidak nyambung. Hal ini bisa jadi bentuk ketidaksopanan dan tidak menghargai teman bicaranya..!!!

Perhatikan hadits berikut, di mana Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mempunya cincin yang bagus. Membuat beliau sering menatap cincin tersebut dan memalingkan beliau dari perhatian kepada para sahabat ketika berbicara. Akhirnya beliau melempar cincin tersebut karena mengalihkan perhatian dari para sahabatnya ketika berbicara.

Dari ibnu โ€˜Abbas, beliau berkata:

ุฅู†ู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐูŽ ุฎูŽุงุชูŽู…ู‹ุง ููŽู„ูŽุจูุณูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุดูŽุบูŽู„ูŽู†ููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ุนูŽู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ุฐู ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู†ูŽุธู’ุฑูŽุฉูŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู†ูŽุธู’ุฑูŽุฉูŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู„ู’ู‚ูŽุงู‡ู

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam mempunyai sebuah cincin dan memakainya, beliau shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda:

โ€œCincin ini telah menyibukkanku dari (memperhatikan) kalian sejak hari ini (aku memakainya), sesaat aku memandangnya dan sesaat aku melihat kalianโ€.

Kemudian beliaupun melempar cincin tersebut..

(Shahih An Nasaโ€™i no.5304)

Ini adalah adab dalam memperhatikan orang yang sedang berbicara.

Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata:

ุฅุฐุง ุฌุงู„ุณุช ููƒู† ุนู„ู‰ ุฃู† ุชุณู…ุน ุฃุญุฑุต ู…ู†ูƒ ุนู„ู‰ ุฃู† ุชู‚ูˆู„ , ูˆ ุชุนู„ู… ุญุณู† ุงู„ุงุณุชู…ุงุน ูƒู…ุง ุชุชุนู„ู… ุญุณู† ุงู„ู‚ูˆู„ , ูˆ ู„ุง ุชู‚ุทุน ุนู„ู‰ ุฃุญุฏ ุญุฏูŠุซู‡

โ€œApabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara..

Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain.โ€

(Al-Muntaqa hal.72)

Ibnu Abbas menjelaskan tiga sikap yang baik ketika berbicara. Beliau berkata:

ู„ุฌู„ูŠุณูŠ ุนู„ูŠู‘ูŽ ุซู„ุงุซูŒ : ุฃู† ุฃูŽุฑู…ูŠู‡ ุจุทูŽุฑููŠ ุฅุฐุง ุฃู‚ุจู„ ูˆ ุฃู† ุฃููˆู‘ูุณุนูŽ ู„ู‡ ููŠ ุงู„ูŽู…ุฌู„ุณ ุฅุฐุง ุฌู„ุณ , ูˆ ุฃู† ุฃุตุบูŠ ุฅู„ูŠู‡ ุฅุฐุง ุชุญุฏุซ

Teman dudukku (teman bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku:

  1. Aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara.
  2. Aku luaskan tempat duduknya jika ia akan duduk (mempersilahkan dan beri tempat yang nyaman).
  3. Aku dengarkan seksama jika ia berbicara.

(โ€˜Uyuunul Akhbaar 1/307)

Hendaknya kita benar-benar memperhatikan dan mendengarkan teman ketika ngobrol atau berbicara..

Jika tidak diperhatikan, tentu kita akan merasa sakit hati dan bahkan menganggap suatu hal yang tidak hormat..

Apabila kita ingin diperlakukan baik, hendaknya kita memperlakukan orang lain dengan baik pula..

(๏ปปูŽ ๏ปณู๏บ†ู’๏ปฃู๏ปฆู ๏บƒูŽ๏บฃูŽ๏บชู๏ป›ู๏ปขู’ ๏บฃูŽ๏บ˜ู‘ูŽ๏ปฐ ๏ปณู๏บคู๏บู‘ูŽ ู๏ปทูŽ๏บงู๏ปดู’๏ปชู ๏ปฃูŽ๏บŽ ๏ปณู๏บคู๏บู‘ู ๏ปŸู๏ปจูŽ๏ป”ู’๏บดู๏ปชู (๏ปฃู๏ปฆูŽ ๏บ๏ปŸู’๏บจูŽ๏ปดู’๏บฎู

โ€œTidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikanโ€.

(HR Bukhari dan Muslim)

Demikian semoga bermanfaat..

Penyusun:
Ustadz dr. Raehanul Bahraen

*****

โ™ป Sumber: click disini

Ma’had Hawa Lita’limil Qur’an

MA’HAD HAWA LITA’LIMIL QUR’AN

MENERIMA PENDAFTARAN SANTRIWATI BARU TH. AJARAN 2018-2019
Tingkat SMP & SMA

๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ๐Ÿ’Ž๐ŸŒพ

Penasehat : Ust. Sufyan Chalid Ruray, Lc
Konsultan Pendidikan : Ust. Abu Rufaydah, Lc. MA

A. MA’HAD HAWA LITA’LIMIL QUR’AN
๐Ÿ‘‰๐Ÿผ Ma’had tahfizh yang didirikan dengan tujuan untuk mendidik dan membina anak-anak muslimah menjadi muslimah shalihah, Mandiri dan bisa mengajarkan kebaikkan berdasarkan tuntunan al Qur’an dan hadits kepada masyarakat.

B. VISI MISI
๐ŸŽฏ Mencetak dan melahirkan generasi ahlul Qur’an yang bisa menerapkan adab dan akhlaq al-Qur’an
๐ŸŽฏ Melahirkan generasi muslimah dan da’iyah yang berkualitas dan bermanhaj salafush shalih (ahlussunnah wal jama’ah)
๐ŸŽฏ Melahirkan kaum muslimah yang mempunyai bekal ilmu keislaman yang luas dan siap terjun di masyarakat
๐ŸŽฏ Menyebarkan islam berdasarkan tuntunan al-Qur’an Hadits dan pemahaman salafush shalih
๐ŸŽฏ Mengajarkan keterampilan untuk menunjang kemandirian santri.

C. KEUNGGULAN MA’HAD HAWA LITA’LIMIL QUR’AN

๐Ÿ”–๐Ÿ• Lokasi Ma’had di kawasan pegunungan yang sejuk dan asri; bebas polusi

๐Ÿ”–๐Ÿซ Fasilitas memadai seperti:
โ–ช3 ruang kelas
โ–ชPerpustakaan
โ–ชMushola
โ–ชAsrama
โ–ชKantin
โ–ชTempat olahraga

๐Ÿ”–๐ŸŽ“ Tenaga pengajar yang berkompeten dibidangnya

๐Ÿ”–๐ŸŒค๐Ÿ–ผ Lokasi dan suasana lingkungan yang sangat kondusif untuk konsentrasi belajar, menghafal, dan muraja’ah.

D. SISTEM PENDIDIKAN
โœ๐Ÿผ Ma’had khusus akhwat yang menitik beratkan pada tahfizh dan bahasa arab.

๐Ÿƒ SISTEM PEMBELAJARAN
1โƒฃ Hifdz Yaumiyah
Setoran hafalan yang disetorkan setiap hari
2โƒฃ Hifdz Usbu’iyah
Setoran hafalan yang telah dihafal selama sepekan
3โƒฃ Hifdz Syahriyah
I’tibar yaitu setoran hafalan yang telah dihafal selama sebulan
4โƒฃ Hifz Mustawa
I’tibar yang dilaksanakan 4 bulan sekali
5โƒฃ Ujian Nihaiy/konfrehensif
I’tibar yang dilaksanakan 1 tahun sekali

Di samping itu, santri juga dibekali pelajaran lainnya seperti:
๐Ÿ“š Tauhid
๐Ÿ“š Manhaj
๐Ÿ“š Tahsin Tajwid
๐Ÿ“š Fiqih
๐Ÿ“š Aqidah, dll.
๐ŸŽKeterampilan seperti menjahit, memasak, dll.

๐Ÿ“œ Ijazah Paket dan nginduk. (Biaya terjangkau)

๐Ÿ’ฐ Biaya yang dibebankan ๐Ÿ’ฐ
๐Ÿ“‹ Pendaftaran : Rp 250.000
๐Ÿ“ฅ Biaya Masuk : Rp 5.000.000
๐Ÿ—“ Bulanan : Rp 750.000

๐ŸŒˆ Fasilitas
โ–ชLemari
โ–ชKasur dan bantal
โ–ชSeragam
โ–ชMakan 3 kali sehari

โ— QUOTA TERBATAS โ—

โ˜Ž Contac Person โ˜Ž
๐Ÿ“ฑ Ust. Abdurrahman +62 81572722595
๐Ÿ“ฑ Abu Syifa +62 85280043430

๐Ÿ˜ Kp. Cijurey rt 04 rw 18 Desa Cipanas Cianjur Jawa Barat

Agar Tidak Tersambar Syubhat

AGAR TIDAK TERSAMBAR SYUBHAT

Agar tidak tersambar syubhat, kenalilah mengapa syubhat bisa terjadi.

๐ŸŽ™ Syeikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah berkata:

โ€ผ๏ธ Penyebab terjadinya syubhat / kesamaran hukum itu ada empat hal:

1โƒฃ Minimnya ilmu.
Kerena minimnya ilmu, maka seseorang terperangkap dalam kesamaran (syubhat), karena orang yang ilmunya luas mampu mengetahui banyak hal yang tidak dapat diketahui oleh โ€“orang-orang lain yang minim ilmu.

2โƒฃ Minimnya daya paham.
Maksudnya, pemahamannya lemah, sehingga bisa jadi ada orang yang ilmunya luas lagi banyak, namun pemahamannya lemah, sehingga banyak hal yang samar baginya.

3โƒฃ Kurang bersungguh-sungguh dalam menganalisa atau merenungkan, sehingga ia tidak mau bersusah payah mencermati, mencari tahu, dan meneliti kandungan dalil, karena ia merasa tidak ada perlunya terlalu dalam mencermati dalil.

4โƒฃ Ini adalah penyebab terbesar, yaitu adanya niat buruk, sehingga tiada niat pada dirinya selain mempertahankan pendapatnya, tanpa peduli apakah pendapatnya itu benar atau salah. Siapapun yang niatnya seperti ini, niscaya ia tidak bisa menemukan kebenaran โ€“kita memohon kepada Allah, semoga diselamatkan dari niat yang seperti ini- karena orang yang seperti ini tidak memiliki tujuan dari ilmu yang ia pelajari selain menuruti hawa nafsunya.

Perlu diketahui bahwa samarnya kebenaran semacam ini tidaklah terjadi pada semua orang, dengan dua bukti berikut:

โ–ถ๏ธ Pertama: Bukti dari dalil, yaitu sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam:

ูˆุจูŠู†ู‡ู…ุง ุฃู…ูˆุฑ ู…ุดุชุจู‡ุงุช ู„ุง ูŠุนู„ู…ู‡ู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ู†ุงุณ

Antara yang halal dan yang haram terdapat hal-hal samar, yang tidak diketahui oleh banyak orang.
(Muttafaqun โ€˜alaih)

Berarti logikanya banyak orang berhasil mengetahui hukum hal-hal yang samar tersebut.

โฉ Kedua : Bukti dari logika, andai semua dalil bersifat samar bagi semua orang, niscaya Al Qurโ€™an tidak layak sebagai penjelasan (bayan), dan niscaya didapatkan banyak urusan dari Syariโ€™at yang belum diketahui manusia, dan tentu ini tidak mungkin alias mustahil terjadi.

(Syarah Al Arba’in An Nawawiyah hal 109-110)

Jadi syubhat itu intinya kesamaran antara yang benar dari yang salah, dan ini terjadi karena kebodohan dan buruknya niat.

Dengan demikian, bila anda merasa suatu masalah bagi anda berstatus syubhat atau samar, maka itu hanya ada dua jawaban:

1๏ธโƒฃ anda menyadari minimnya ilmu dan pemahaman, sehingga tidak mampu membedakan antara yang benar dari yang salah, atau
2๏ธโƒฃ Mengakui anda memiliki niat buruk.

๐ŸŽฏMari kita bercermin, kalau anda merasa ada masalah yang syubhat bagi anda, maka solusinya anda diam tidak perlu bersikap, membenarkan atau menyalahkan, namun belajar lagi atau ikuti ahli ilmu yang menurut anda paling berilmu, alias segera kibarkan bendera taqlid, dan itu wajib bagi anda.

๐Ÿ“ŒKalau anda merasa suatu masalah syubhat bagi anda lalu anda berkomentar menyalahkan atau membenarkan, apalagi sampai menganggap sesat orang lain, maka itulah sebenarnya alasan yang keempat terjadinya syubhat, yaitu anda memiliki niat buruk, berupa fanatisme, memaksakan atau sedang dalam upaya pembenaran pendapat sendiri, alias anda sedang dalam kesesatan namun anda tidak menyadarinya.

Semoga Allah melindungi kita semua dari kebodohan, hawa nafsu dan kesesatan, amiin.

๐ŸŒ http://www.salamdakwah.com/artikel/4623-agar-tidak-tersambar-syubhat

โ•โ• ยคโโœฟโยค โ•โ•

STDI Imam Syafโ€™i

Ayo pastikan diri anda mendaftar untuk menjadi mahasiswa STDI Imam Syafโ€™i.

Karena STDI Imam Syafiโ€™i memiliki banyak keunggulan dan manfaat besar yang akan diraih.

1. STDI Imam Syafii menggunakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar kuliah dan pergaulan.

2. STDI Imam Syafโ€™i memiliki banyak dosen yang kompeten dalam setiap bidangnya:

– Ada ustadz Dr. Arifin Badri yang kompeten dalam bidang fiqh

– Ada ustadz Dr. Ali Musri yang kompeten dalam bidang akidah.

– Ada ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah yang kompeten dalam bidang dakwah.

– Dan ada banyak pula dosen-dosen lain yang kompeten dalam bidangnya masing-masing yang tidak dapat kita sebutkan satu persatu di kesempatan ini.

3. STDI Imam Syafiโ€™i selain unggul dalam sistem perkuliahannya, juga unggul dalam sistem mulazamahnya.

Seluruh mahasiswa diwajibkan untuk mulazamah dan hadir di hadapan para asatidzah membahas akidah, fiqh, dan hadits (membahas kitab-kitab para ulama hingga tuntas).

Jangan buang masa mudamu untuk hal yang sia-sia. Pastikan dirimu mendaftar untuk menjadi penuntut ilmu yang diberkahi Allah.